- Back to Home »
- Andragogi , pendidikan »
- Proses Belajar Mengajar Orang Dewasa
Posted by : Unknown
April 13, 2014
Proses belajar mengajar orang
dewasa merupakan proses berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar (menerima-memberi
pelajaran) yang dilakukan oleh peserta didik atau pelajar dan pendidik atau
pembimbing. Berikut akan lebih diperjelas mengenai hal-hal yang yang berkaitan
dengan proses kegiatan belajar orang dewasa yang perlu diperhatikan dan
dipahami, yaitu : tahap proses belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar, ciri-ciri belajar orang dewasa, suasana belajar, fungsi pendidik,
sikap pendidik, dan faktor yang mempengaruhi sikap pendidik.
Nah untuk kesempatan kali ini
saya akan membahas tahap proses belajar orang dewasa:
Tahap
Proses Belajar
Ada dua jenis proses belajar,
yaitu proses intern dan proses ekstern. Adapun proses intern yaitu proses
belajar yang terjadi dalam diri seseorang yang sedang melakukan kegiatan
belajar tanpa terlihat secara lahiriah (terjadi dalam pikiran individu),
sedangkan proses ekstern yaitu pencerminan terjadinya proses intern dalam diri
peserta didik, dan sebagai indikator apakah telah terjadi proses belajar pada
individu tersebut atau tidak.
Proses belajar yang ada pada
seseorang yang sedang belajar berlangsung melalui enam tahapan, yaitu:
1. Motivasi
Merupakan keinginan individu
untuk mencapai sesuatu. Ada yang disebut dengan motivasi jangkan pendek dan
jangka panjang. Motivasi jangka pendek yaitu minat untuk belajar pada saat itu
saja, sedangkan motivasi jangka panjang berupa keinginan mendapat nilai ujian
yang baik, keinginan berprestasi, dan sebagainya (Rooijakkersd, 1980).
Cara untu menumbuhkan motivasi
peserta didik (Nasution. 1995), yaitu :
o
Memberi
nilai perkembangan belajar,
o
Memberi
hadiah atau pujian,
o
Memberi
tahu kemajuan belajar,
o
Membneri
tugas yang menantang, dan
o
Menciptakan
suasana yang menyenangkan.
2. Perhatian pada Pelajaran
Jika pendidik atau pengajar bisa
menraik perhatian peserta didik, maka perhatian mereka pada pelajaran akan
tinggi. Hal ini bisa dilakukan para pendidik dengan cara (Rakhmat, 2001) :
o
Membuat
variasi tempo mengajar, nada suara, gerakan, dan teknik mengajar;
o
Penyisipan
istirahat sejenak pada saat tertentu;
o
Mengajukan
dan menjawab pertanyaan
selain itu, hal-hal berikut ini
juga bisa dilakukan pendidik agar mereka bisa menarik perhatian peserta didik :
o
Berpenampilan
rapi dan menarik,
o
Bersikap
ramah dan akrab,
o
Memuji
kepada peserta didik yang berprestasi,
o
Membuat
variasi gerakan, suara dan nada,
o
Memberikan
contoh yang baru,
o
Memberikan
rangsangan berupa pertanyaan dan jawaban yang membuat peserta didik berpikir,
dan
o
Mengulangi
hal-hal yang ditekankan.
3. Menerima dan Mengingat
Setelah memberikan perhatiannya
pada pelajaran, peserta didik akan mengerti dan menerima serta menyimpan pelajarn
tersebut dalam pikirannya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
penerimaan dan pengingatan ini (Rooijakkersd), yaitu :
Struktur, jika penjelasan pendidik memiliki struktur yang jelas,
maka hal itu akan lebih mudah diterima dan diingat oleh peserta didik. Makna, jika pelajar yang disampaikan
pendidik memiliki hubungan dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta
didik, maka pelajaran itu akan lebih bermakna dan lebih mudah diterima dan
diingat. Pengulangan, jika peserta
didik melakukan pengulangan suatu pelajaran baik secara garis besarnya ataupun
menyeluruh, maka hal ini akan meningkatkan daya ingat mereka. Intervensi, akan terjadi kekalutan dalam
pemikiran peserta didik sebagai akibat terlalu banyaknya mereka menerima pelajaran.
Rakhmat (2001) menyarankan agar
materi pelajaran dapat lebih lama diingat, maka perlu dilakukan :
o
Pengulangan,
o
Pengelompokandalam
konsep ,
o
Pemberian
visualisasi,
o
Materi
pelajar jelas strukturnya, jelas isinya, jelas contohnya, dan diulang-ulang.
4. Reproduksi
Selain menerima dan mengingat
pelajaran ataupun informasi, peserta didik juga harus dapat menemukan kembali
apa-apa yang pernah dia terima (reproduksi). Semakin pendidik menyajikan pengajaran
yang menarik dan mengesankan, maka akan makin mudah pula peserta didik
mereproduksinya.
5. Generalisasi
Pada tahap ini, peserta didik
harus mampu menerapkan hal-hal yang telah ia pelajari di tempat lain dan dalam
ruang lingkup yang jauh lebih luas. Generalisasi disebut juga dengan penerapan
hal yang telah dipelajari dari situasi yang satu ke situasi yang lain.
6. Menerapkan Apa yang Telah
Dipelajari serta Umpan Balik
Pada tahap ini peserta didik
sudah memahami dan menerapkan apa yang telah ia pelajari. Oleh sebab itu, untuk
meyakinkan apakah peserta didik benar-benar memahami dan menerapkannya maka
dilakukanlah tes-tes dan pemebrian tugas terkaita apa yang sudah dipelajari
peserta didik. Tes tersebut bisa dilakukan secara tertulis ataupun lisan. Dan
Tulisan mbak Dika Lestari dapat membatu saya dalam bekerja sebagai pendidik. terima kasih
ReplyDelete