Archive for June 2014
TESTIMONI MK. ANDRAGOGI
Assalamu’alaikum..
Selamat sore semuanya. J
Nah
pada postingan kali ini saya akan memaparkan testimoni dari saya pribadi
mengenai mata kuliah Andragogi yang sudah saya ambil di semester 4 ini. Oke
langsung aja, jadi sebelumnya sewaktu masa KRS-an itu saya memang tertarik
dengan psikologi pendidikan, jadi saya sempat dilema juga mau mengambil
Pedagogi atau Andragogi. Kalau Pedagogi lebih memfokuskan kepada pembelajaran
anak-anak sedangkan Andragogi lebih ke orang dewasanya. Awalnya saya memilih
Pedagogi, dan saya sempat memasuki hari pertama perkuliahan pedagogi saat
penjelasan kontrak kuliah. Tetapi lagi-lagi saya bimbang, saya mencoba refleksi
diri dan bertanya kepada diri saya sendiri, sebenarnya apa yang saya ingin
dapatkan di antara kedua mata kuliah tersebut. dan akhirnya saya pun
memantapkan keputusan untuk memilih Andragogi.
Kenapa
sih harus Andragogi?
Secara
personal, saya termasuk seseorang yang masih jauh dari kata dewasa walaupun
beberapa orang mengatakan saya agak keibu-ibuan, yaa mungkin mereka mengatakan
begitu karena bentuk perhatian dan kepedulian yang saya lakukan kepada
teman-teman saya, tetapi di lain sisi saya merupakan pribadi yang terkadang
kekanak-kanakkan. Wajar sih, tetapi kembali lagi, saya memantapkan diri ingin
mengembangkan diri saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Berhubung dari
masa saya TK, SD, SMP, dan di MAN keseluruhan sistem pendidikannya lebih
menerapkan sistem Pedagogi, maka dari situlah saya juga semakin mantapkan hati
untuk mengambil mata kuliah Andragogi ini.
Ada
begitu banyak pembelajaran yang saya dapatkan dalam mata kuliah Andragogi ini,
pertama saya akan memaparkan pembelajaran yang sudah saya dapatkan dengan
mengkaitkannya dengan tahapan proses pembelajaran orang dewasa. Jadi yang pertama
tahapannya itu adalah motivasi. Kalau dari saya pribadi, motivasi saya saat
memasuki dan keingintahuan terhadap Andragogi ini terbilang cukup tinggi,
tetapi seiring berjalannya waktu entah kenapa motivasi saya sedikit menurun
tetapi syukurnya motivasi ini kembali muncul saat akan menampilkan performa
masing-masing kelompok. Tahapan yang kedua yaitu perhatian pada pelajaran, saya
suka dengan sistem pembelajarannya, lebih aplikatif dan penerapan yang
diutamakan. Oleh sebab itu perhatian saya terhadap pelajaran juga tidak
terganggu. Selanjutnya tahapan reproduksi dan generalisasi, nah ini lah yang
paling saya sukai dari mata kuliah andragogi. Di samping segala teori yang
sudah kami dapatkan dari dosen dan juga buku tentunya, kami juga dituntut untuk
mampu mengevaluasi diri atas apa-apa saja yang sudah kami dapatkan di setiap
pertemuan dan mampu menerapkannya di setiap aspek kehidupan nyata kami.
Selanjutnya
kalau dari segi ciri-ciri belajar orang dewasa, tentu saja pada mata kuliah
Andragogi ini benar-benar mengaplikasikan teorinya kepada para pembelajarnya.
Contohnya seperti : antar kelompok saling bertukar pendapat memebahas suatu
permasalahan di kelas, yang tentunya juga terdapat komunikasi yang timbal
balik, selain itu suasananya juga menantang dan ini terlihat saat kemarin
memutuskan performa yang akan ditampilkan oleh setiap kelompok dan juga saat
ada permasalahan di kelas dikarenakan kurangnya upaya pembelajar untuk megikuti
perkuliahan Andragogi (baca : tidak membaca buku sebelum mengikuti perkuliahan),
dan saat itu kami benar-benar dituntut menjadi orang dewasa dalam mengambil
sikap, mengevaluasi, serta mempertimbangkan apa yang tepat kami lakukan sebagai
konsekuensi dari perilaku kami tersebut. Di samping itu para dosen juga lebih
mementingkan bagaimana peran pembelajar yang lebih diutamakan dan para dosen
hanya sebagai fasilitator dan pembimbing.
Akhir
kata, saya bersyukur telah memilih mata kuliah Andragogi, dan ini semakin
meningkatkan keingintahuan saya dalam bidang psikologi pendidikan. J
TESTIMONI PERFORMA DEMONSTRASI
Tepat pada hari Kamis 22 May 2014 silam, kelompok
kami berkesampatan menunjukkan performa dengan metode demonstrasi di depan
kelas. Dan performa demonstrasi yang kami lakukan adalah membuat martabak mini
dengan topping special. Nah pada
postingan kali ini saya akan membahas kesan pesan saya selama melakukan
performa demonstrasi tersebut bersama dengan kelompok saya yang totalnya ada
enam orang dan termasuk saya di dalamnya.
Jadi setelah ditetapkannya kelompok kami untuk
melakukan performa demonstrasi, di situlah kami sudah mulai berdiskusi
kira-kira mau mendemonstrasikan apa yaa. Lalu ada salah satu usul teman kami untuk
mendemonstrasikan martabak tetapi yang versi mini saja. Cara membuatnya yang
praktis dan tidak repot, apalagi sekarang lagi musimnya martabak tobleron yang
mahalnya minta ampun. Oleh sebab itu kami mengusung ide untuk membuat martabak
mini namun dengan topping special.
Sebelumnya kami latihan untuk mempresiapkan
performa ini sebanyak dua kali dan lokasi latihannya itu di rumah teman kami
Afif. Tetapi sayangnya saya Cuma berkesampatan ikut latihan di latihan keduanya
saja, sedangkan pada saat latihan pertama saya dan dua teman lainnya
berhalangan hadir. Untuk latihan yang kedua itu, cukup sukses walaupun pada
saat pemanggangan adonan martabak yang pertama tidak terlalu bagus hasilnya,
dan beberapa lagi ada yang kurang matang dalamnya karena kebesaran api, ataupun
pinggiran martabaknya yang sudah hampir gosong. Tapi seiring latihan pada hari
itu lama-kelamaan hasil martabak yang kami buat pun sudah dikatakan cukup baik.
Nah tibalah hari H saat performa nyata nya di
depan kelas. Di malam hari sebelum hari H ini kami sudah membagi tugas untuk
membawa perlengkapan apa saja masing-masing orang, tetapi masih saja kurang
terkoordinir, hal ini terbukti karena pada saat sebelum performa masih ada
beberapa bahan dan alat yang belum tersedia. Karena di pagi harinya kami ada
jam kuliah, sebenarnya agak keteter juga saat akan performa di jam 11 nya. Tetapi
syukurlah ada salah satu teman saya (outgroup)
yang membantu saya mencarikan bahan-bahan yang belum tersedia di took sekitaran
kampus. Dan yaa akhirnya saya sampai kampus tepat waktu, masih belum banyak
yang datang, hanya teman satu kelompok saya dan beberapa teman saja. Sembari menunggu
teman yang lain datang dan juga dosen, kami terlebih dahulu membuat adonan
martabaknya karena nantinya adonan tersebut harus didiamkan selama 3o menit.
Jreenngg..jreeng... performa pun dimulai. Seluruh
teman-teman audiens dan juga dosen sudah duduk di tempatnya masing-masing. Pertama moderator yaitu Afif menyampaikan
terlebih dahulu sejarah dari martabak ini selanjutnya ia menjelaskan alasan
yang mendasari kelompok kami memilih martabak mini. Kemudian teman saya Rina
dan Yoshinta bertugas membuat adonan martabaknya, dan di situ posisi saya
sedang memfoto mereka di depan kelas. Setelah beberapa menit, dan adonannya
selesai, dan diambillah adonan yang sudah sebelumnya dibuat dan sudah 30 menit
didiamkan, yang kemudian memasuki tahapan pemanggangan yang akan dilakukan oleh
Fahmi. Saat menunggu martabak ini selesai dipanggang, Afif memberikan games kepada teman-teman audiens untuk
membuat puisi ataupun cerita mengesankan mengenai martabak. Dan pemenang
nantinya akan mendapatkan martabak pertama yang sudah selesai plus ditraktir minum apa saja di kantin.
Nah selanjutnya setelah audiens mengumpulkan puisi ataupun cerita yang sudah
dibuat dan martabak pun sudah selesai dipanggang, barulah saya dan rekan saya
Byuti bertugas melengkapi martabak mini tersebut dengn topping special nya. Namun sayangnya pada saat performa itu
terdapat miscommunication dan salah
paham antara saya dan teman saya
mengenai topping ini. Saya menuangkan
topping blueberry di atas martabak
yang sudah diberikan seres, keju dan oreo. Saya semula berpikir tidak masalah
kalau diberikan topping blueberry seperti
yang kami lakukan saat latihan kemarin. Tetapi setelah kami selesai performa
teman saya mengungkapkan kekecewaannya karena seharusnya tidak perlu lagi
menuangkan topping blueberry tersebut
karena rasanya malah akan asam. Tapi apa mau dikata lagi, sudah terlanjur
terjadi dan mendengar komentar dari Kak Rola juga over all sudah baik performa dari kelompok kami, terutama saat
mengisi kekosongan waktu sembari menunggu martabaknya dipanggang, moderator
memberikan games kepada audiens
sehingga semakin membuat audiens tetap antusias. Inilah testimoni dari performa
yang sudah saya dan kelompok saya lakukan kemarin, menyenangkan benar-benar menyenangkan, dapat pengetahuan
baru dan keterampilan baru dalam membuat martabak ini. selain itu kerja sama
dan komunikasi yang baik juga dituntu dalam performanya. Akhir kata, saya
senang bisa berkesempatan menjadi salah satu anggota di kelompok ini, ada
begitu banyak pengalaman dan pembelajaran yang saya dapatkan J
METODE PELATIHAN-EVALUASI
Pada
hari Kamis kemarin (12 Juni 2014), kami berkesampatan mengikuti pelatihan yang
dipertanggungjawabi dan difasilitasi oleh kelompok empat / kelompok pelatihan.
Pada kesempatan itu kami melaksanakan pelatihan membuat alas piring dengan
bahan utamanya dari benda yang sudah tidak terpakai lagi, yaitu sumpit-sumpit.
Nah
pada postingan kali ini saya akan lebih membahas mengenai pelatihan partisipatif
berhubung kemarin yang dilaksanakan merupakan jenis pelatihan partisipatif,
sekaligus saya juga akan memberikan komentar dan evaluasi saya pribadi dari
pelatihan yang sudah dilaksankan oleh fasiltator / kelompok tersebut.