- Back to Home »
- Andragogi , pendidikan »
- Pendidikan Orang Dewasa ??
Posted by : Unknown
April 13, 2014
Maksudnya
apaa ituu? Pendidikan yang hanya ditujukan untuk orang dewasa ya? Atau hanya
untuk golongan yang 17 tahun ke atas aja yaa? Atau gimana sih itu maksudnya?.
Nah temen2 jangan sampai salah paham nii sama makna dari “Pendidikan Orang
Dewasa”. Untuk lebih jelasnya, yuuk monggo dibaca penjelasan di bawah ini ^_^
Pendidikan
orang dewasa disebut juga dengan andragogi. Istilah andragogi awalnya dirumuskan
oleh Alexender Kapp, seorang guru Jerman pada tahun 1833 (Sudarwan, 2013).
Malcolm Knowles merupakan professor pendidikan (adult education) orang dewasa di Boston University dan merupakan
orang yang pertama kali membuat istilah “andragogi” meluas di kalangan pendidik
orang dewasa di Amerika Utara pada tahun 1968.
Knowles
(1984) menyatakan ada lima asumsi krusial yang mendasari andragogi, yaitu:
1.
Self-concept (konsep diri) :
memiliki konsep diri yang matang, sehingga orang dewasa mampu menjadi sosok
yang bisa mengerahkan dirinya sendiri tanpa bergantung pada faktor luar dari
dirinya.
2.
Experience (pengalaman)
: kaya akan pengalaman yang menjadi sumber daya orang dewasa dalam meningkatkan
performanya dalam melakukan sesuatu ataupun menyelesaikan permasalahan.
3.
Readiness to learn (kesiapan
untuk belajar) : kesediaan untuk belajar semakin berorientasi kepada
tugas-tugas perkembangan dan peran sosialnya yang lebih menggambarkan kehidupan
nyatanya.
4.
Orientation to learning (orientasi
untuk belajar) : pergeseran orientasi belajar dari salah satu objek berpusat
pada salah satu masalah.
5.
Motivation to learn (motivasi
untuk belajar) : memiliki motivasi belajar yang berasal dari dalam diri si
individu itu sendiri (motivasi internal).
UNESCO
(Townsend Coles, 1977 dalam Lanundi, 1982) mendefinisikan pendidikan orang
dewasa sebagai berikut :
“Keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apapun isi, tingkatan, metodenya, baik formal atau tidak, yang melanjutkan ataupun menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi dan universitas serta latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan kualifikasi teknis dan profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya dalam perspektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang seimbang dan bebas.”
Menurut
Bryson (Suprijanto, 2008. Hal.13) pendidikan orang dewasa merupakan segala
aktivitas pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam kehidupan
sehari-sehari yang hanya menggunakan sebagian waktu dan tenaganya untuk
mendapatkan tambahan intelektual. Sedangkan menurut Reeves, Fansler, dan Houle pendidikan
orang dewasa (POD) adalah usaha yang dilakukan individu dan ditujukan guna
pengembangan diri tanpa adanya paksaan legal, serta tanpa usaha menjadikan
bidang utama kegiatannya.
Istilah
dewasa dalam pendidikan orang dewasa di sini bukanlah yang terkait dengan usia
kronologis, melainkan lebih mengarah pada kematangan psikologis. Oleh sebab
itu, andragogi tidak dapat secara hitam-putih dimasukkan ke dalam “seni
mengajar untuk orang dewasa” dalam makna usia kronologis saja. Jadi bagi
siapapun individu yang sudah matang secara psikologisnya bisa dikatakan sudah
mampu menjalani dan mendapatkan pendidikan orang dewasa ini.
Dalam
istilah praktis, andragogi berarti pengajaran untuk orang dewasa perlu lebih
berfokus pada proses dan kurang pada konten yang diajarkan. Strategi seperti
studi kasus, permainan peran, simulasi dan evaluasi diri biasanya dipandang
paling bermanfaat. Dalam kaitan ini, pendidik/ pembimbing mengadopsi peran
fasilitator atau sumber daya, bukan seperti guru atau dosen yang mengajar siswa
atau mahasiswa di ruang kelas secara konvensional.
Adapun
yang termasuk dalam pendidikan orang dewasa (Faisal, 1981) , yaitu:
(1)
Pendidikan bekal bekerja,
(2)
Pendidikan jiwa baru dan kerohanian,
(3)
Pendidikan kader, dan
(4)
Pendidikan yang bersifat rekreatif-apresiatif dan kesegaran jasmani.
Referensi :
Danim
Sudarwan, 2013. Pedagogi, Andragogi, dan
Heutagogi. Bandung: ALFABETA
Suprijanto, 2008. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta: PT.
Bumi Aksara