Posted by : Unknown May 25, 2013



Perkataan pribadi atau Private Speech merupakan berbicara dengan mengeluarkan suara yang ditujukan pada diri sendiri tanpa adanya niat untuk berkomunikasi dengan orang lain (Papalia:362). Hal ini biasa kita temui pada masa kanak-kanak (early childhood) dalam rentang 2-7 tahun atau 4-10 tahun.

Menurut Piaget private speech ini bersifat egosentris, nonsosial dan sebagai tanda ketidakmatangan kognitif si anak. Karena anak kecil masih belum mampu memahami sudut pandang orang lain, dan mengatakan apapun yang ada di pikiran mereka tanpa tahu makna dari kata yang mereka utarakan tersebut. Di samping itu, menurut Piaget kegiatan berbicara dengan diri sendiri ini juga mencerminkan ketidakdewasaan (immaturity). Pada akhir tahap pra-operasional, dengan semakin matangnya kognitif dan pengalaman sosial si anak, akan membuat mereka lebih tidak egosentris dan dapat berpikir simbolis sehingga mereka akan meniggalkan private speech.
Sangat berbeda dengan pandangan Piaget, Vygotsky tidak memandang private speech ini sebagai sesuatu yang bersifat egosentris. Menurut Vygotsky private speech merupakan bentuk khusus dari komunikasi berbasis sosial dan merupakan alat penting bagi pemikiran selama masa kanak-kanak (early childhood). Ketika anak kecil berbicara pada dirinya sendiri, mereka sedang menggunakan bahasa untuk mengatur perilaku mereka sendiri. Penggunaan bahasa untuk mengatur diri sendiri ini lah yang dinamakan “pembicaraan bathin” (inner speech) atau “pembicaraan pribadi” (private speech). Vygotsky berpendapat bahwa private speech pada masa prasekolah akan meningkat dan pada masa awal sekolah saat anak tersebut sudah mampu dalam mengendalikan, mengatur dan menguasai tindakannya maka saat itulah private speech mereka akan menghilang.
Vygotsky yakin kalau anak-anak yang lebih banyak menggunakan private speech  akan lebih kompeten secara sosial dibandingkan mereka yang lebih sedikit atau tidak sama sekali melakukan private speech. Karena private speech merupakan representatif transisi awal untuk menjadi seseorang lebih komunikatif secara sosial. Selain itu, terdapat juga bukti fungsi private speech dalam pengaturan diri, usaha anak untuk mengatur perilakunya sendiri. Private speech juga mampu membentuk pribadi anak yang penuh perhatian serta memiliki kinerja yang bagus. Private speech cenderung meningkat saat anak berusaha melakukan tugas atau menyelesaikan masalah yang sulit, terutama tanpa adanya pengawasan orang tua (Berk, 1992).
Para periset telah menemukan bukti yang mendukung pandangan Vygotsky tentang peran positif private speech pada perkembangan anak (Winsler, Diaz & Montero, 1997).
Walupun pandangan keduanya cukup berbeda, terdapat juga kesamaan antara Piaget dan Vygotsky mengenai private speech ini. Kesamaan mereka terletak pada tahap dimana seorang anak tersebut nantinya akan memasuki suatu tahapan di mana private speech ini akan menghilang. Yaitu pada saat anak-anak tersebut menginjak tahap kanak-kanak akhir (middle childhood) dan remaja (adolescence), maka perlahan private speech akan menghilang. Di mana pada masa itu anak-anak sudah mampu berpikir simbolis, mengatur dan menguasai tindakan mereka. Kesamaan yang kedua, private speech menurut kedua tokoh sama-sama merupakan hasil dari apa yang dipikirkan anak-anak dan keinginan mereka dalam mengutarakannya hanya untuk mereka pribadi dalam artian anak-anak megutarakan apa yang ada di pikiran mereka dan ditujukan hanya kepada diri mereka sendiri walaupun proses dan fungsi dari private speech  menurut kedua tokoh tersebut berbeda.


Daftar Pustaka
Papalia, Olds, Feldman. Perkembangan Manusia Edisi Kelima. Salemba Humanika
Santrock, Jhon W, 2007. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Kencana

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Goresan Psikologi - Supported by Chaidir's Web - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -