Posted by : Unknown May 25, 2013




Oleh :
Riska Andani Simargolang (121301012)
Dika Lestari (121301022)
Lucy Gabriella (121301048)
Carla Marsha (121301108)



 
Santrock (2008) menjelaskan motivasi berdasarkan 4 perspektif, yaitu :

  1.      Perspektif Behavioral :
Ini menekankan pada slimuli eksternal dimana stimuli ini disebut dengan insensif, insentif adalah peristiwa atau stimuli baik positif maupun negatif yang dapat memotivasi prilaku. Insentif ini bisa berbentuk pemberian imbalan (reward) dan hukuman (punishment). Tujuan adanya insentif ini adalah untuk menambah minat pada semangat anak untuk mencapai tujuannya, mengarahkan perhatian pada prilaku yang tepat dan menjauhkan dari prilaku yang tidak tepat.
Contoh :
 Zane mendapatkan nilai baik di sekolah, dalam upaya sebagai ganjaran, gurupun melakukan insentif dikelas antara lain mengumumkan namanya sebagai siswi dengan nilai terbaik dan zanepun merasa termotivasi dengan hal itu.


2.      Perspektif Humanistik
perspektif ini sangat erat hubungannya pada pandangan maslow bahwa kebtuhan dasar tertentu  menekankan kapasitas seseorang/kemampuan individu dalam mengembangkan kepribadiannya, seperti kebebasan untuk memilih jalan hidupnya sendiri.
Didalam pandangan maslow, kebutuhan tertinggi adalah akutualisasi diri, aktualisas yang dimaksud tadi adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebgai manusia dan membuktikan eksistensinya.

 Contoh :
Seoang siswa yang kebutuhan akan kognitifnya sudah terpenuhi tentu nantinya akan membutuhkan harga diri dan pengakuan dari orang lain. Menurut maslow akan sangat jarang orang yang memikirkan kebutuhannya akan harga diri bila kebutuhan fisiologisnya tidak terpenuhi.



3.      Perspektif kognitif
Perspektif ini menekankan pada pembelajan dan persepsi dirinya yang menyebabkan motivasi internal atau motivasi yang berasal dari diri sendiri. Pandangan ini juga mengusulkan motivasi kompetensi yaitu dorongan untuk menguasai lingkungan tempat mereka berada dan memproses informasi secara efisien.

Contoh :
Seorang anak yang memilikipandanga yang luas akan sebuah kesuksesan dari pandangan tersebut sianak akhirnya ia memiliki dorongan yang kuat atau motivasi untuk mencapai kesuksesan yang ia idamkan.

4.      Perspektif sosial
Perspektif ini mengenalkan yang dinamakan dengan kebutuhan afiliasi yaitu merupakan motif untuk berhubungan orang lain secara aman.

Contoh :
Seorang anak memilih berteman dengan orang yang lebih baik dari dia sehingga dia pun memiliki motivasi agar sama atau setara baiknya dengan temannya tersebut.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Goresan Psikologi - Supported by Chaidir's Web - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -